Rabu, 04 November 2015

perkuliahan filsafat 5

Prekembangan Pemikiran Filsafat Barat
·        Zaman Yunani Kuno (Abad 6 SM- 6M)
Kelahiran pemikiran filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum masehi yang ditandai oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang selama ini menjadi pembenaran terhadap setiap gejala alam.
Ada dua bentuk mite yang berkembang pada waktu itu, yaitu mite kosmoganis, yang mencari tentang asal-usul alam semesta. Dan mite kosmologi, berusaha mencari keterangan tentang asal-usul serta sifat kejadian alam semesta.
Ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno di awal kelahirannya adalah ditunjuknya perhatian terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiyar guna menemukan suatu asas-mula yang merupakan unsur awal terjadinya segala gejala.
Thales (640-550 SM) menyimpulkan bahwa air merupakan asal mula dari segala sesuatu, pendapatnya ini didukung oleh kenyataan bahwa air meresapi seluruh benda-benda di jagad raya ini.
Anaximander (611-545 SM) meyakini bahwa asal mula dari segala sesuatu adalah apeiron yaitu ssuatu yang tidak terbatas.
Anaximenes (588-524 SM) mengatakan bahwa asal mula segala sesuatu itu adalah udara. Keyakinan ini didukung ileh kenyataan bahwa udara merupakan unsur vital kehidupan.
Phythagoras (580-500 SM) mengatakan bahwa segala sesuatu dapat diterangkan atas dasar bilangan-bilangan. Ia terkenal karna dalil tentang segitiga siku-siku yang masih berlaku sampai saat ini.
Herakleitos (540-475 SM) dan Parmanides (540-475 SM) dua filsuf ini menjadikan diskusi kefilsafatan pada zaman Yunani menjadi semakin semarak. Pertanyaan mereka tidak lagi mengenai apakah asal usul dari kejadian alam semesta. Melainkan apakah realitas itu berubah, tidak suatu yang tetap. Parmanides adalah filsuf yang pertama yang mempraktekkan cabang filsafat yang dikenal dengan “metafisika”. Herakleitos dan Parmanides dalam sejarah filsafat menjadi cikal bakal debat metafisika tentang “pluralisme” dan “monisme”, dalam bidang epistiomologi antara “empirisme” dan “rasionalisme”. Herakleitos mewakili pluralisme dan empirisme, sedangkan Parmenides adalah wakil dari monisme dan rasionalisme.
Demokritos (460-370 SM) ia menegaskan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yang disebut dengan atom. Pandangan Demokritos ini merupakan cikal bakal perkembangan ilmu fisika,kimia dan biologi.
Socrates (470 – 399 SM) ia tidak memberikan suatu ajaran yang sistematis, ia langsug menerapkan metode filsafat langsung dalam kehidupan sehari-hari. Metode berfilsafat yang diuraikannya disebut “dialegtika”. Yang berarti bercakap-cakap. Socrates sendiri menyebut metodenya (seni kebidanan). Artinya fungsi filosof hanya membidani lahirnya pengetahuan.
Plato (428 -348 SM) adalah murid socrates yang meneruskan tradisi dialog dalam berfilsafat. Plato meneruskan keaktifan socrates dengan mengarang dialog-dialog, seperti gurunnya, tanpa mengenal lelah dalam mengadakan dialog dengan lawan bicaranya. Plato memilih dialog karena ia berkeyakinan bahwa berfilsafat pada intinya tidak lain daripada suatu dialog. Plato juga dikenal sebagai filosof dulisme yakni mengakui adanya dua kenyataan yang terpisah dan berdiri sendiri yaitu Dunia ide (dunia yang ttap dan abadi didalamnya, tidak ada perubahan).  Sedangkan Dunia bayangan atau inrawi (dunia yang berubah-ubah yang mencangkup benda-benda jasmani yang disajikan kepada indra.
Filsafat Yunani mencapai puncaknya pada masa Aristoteles (384-322 SM) muri dari plato. Ia mengatakan bahwa tugas ilmu pengetahuan yaitu mencari penyebab-peyebab obyek yang diselidiki. Aristoteles berpendapat bahwa tiap-tiap kejadian mempunya empat sebab yang semuanya harus disebut bila seseorang ingen mengetahui segala sesuatu. Epat penyebap tersebut diantaranya:
1.      Penyebab material. Inilah bahan dari mana benda dibuat.
2.      Penyebab formal. Inilah bentuk yang menyusun bahan.
3.      Penyebab efisien. Inilah sumber kejadian.
4.      Penyebab final. Inilah inilah tujuan yang menjadi arah seluruh kejadian.
Sumbangan Aristoteles dalam perkembangan ilmu pengetahuan adalah pemikiran tentang “silogisme”.silogisme adalah suatu cara menarik kesimpulan dari premis-premis sebelumnya.

Pertemuan kali ini hanya membahas Zaman Yunani Kuno, untuk zaman-zaman selajutnya akan dibahan pada pertemuan mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar