Rabu, 11 November 2015

tasawuf sebagai karakter bangsa

TUGAS HADITS SUFISTIK
NAILA MARIYATUL ULFA (1733143052) TP 3
PENTIGNYA TASAWUF DALAM BERBANGSA
Kondisi kehidupan bersama masyarakat dalam Negara sedang mengalami krisis multidimensi yang akut. Berbagai problem sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan terus mendera bangsa ini. Masalah-masalah yang ada, akan teratasi bila sumber daya manusia (SDM) benar-benar berkualitas dan mampu berkiprah secara maksimal sesuai keahlian di bidang masing-masing. Tidak sedikit SDM kita yang berkualitas diberdayakan pihak asing sehingga menambah kemakmuran bangsa dan negara lain. Ini terjadi akibat rendahnya nilai-nilai nasionalisme. Inilah salah satu permasalahan karakter yang melanda. Karena itulah presiden mengajak rakyat Indonesia untuk bersama membangun karakter yang mulai pudar dengan pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sedangkan karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar. Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia dengan binatang. Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti baik.Karakter-karakter yang baik adalah sumber dari tata krama.
Namun pendidikan karakter saja belum menjamin keberhasilan dalam membentuk nilai-nilai karakter yang lebih religius. Karena masih banyaknya perilaku-perilaku negatif yang dilakukan oleh para pelajar seperti, tawuran, narkoba, seks bebas, perampokan, pembunuhan,pencabulan, dan sebagainya. Tak terkecuali para aparat dan penjabat seperti halnya KKN. Sehingga perlu adanya pendekatan yang berwawasan tasawuf dalam membentuk karakter untuk mengetahui berbagai masalah seperti tersebut diatas. Dalam hal ini, tasawuf berperan besar dalam mewujudkan sebuah revolusi moral dan karakter spiritual dalam dunia pendidikan yang selama ini hanya mementingkan aspek akademik atau kesadaran otak saja dan kurang memperhatikan aspek kecerdasan emosi dan spiritual.
Pentingnya akhlak, sebenarnya tidak lepas dari tujuan atau pandangan hidup dalam eksistensikehidupan kita di masa depan akan terus dilandasi dengan pengalaman akhlak dalam setiap perbuatan dan tindakan yang kita lakukan. mengingat perjalanan hidup manusia tidak  mungkin bisa lepas dari pengawasan dan pantauan Tuhan setiap waktunya. Oleh karena itu, kita patut menjaga perbuatan yang kita lakukan agar tidak keluar dari nilai-nilai keislaman dan tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Problem-problem kebangsaan, seperti maraknya pembunuhan, pemerkosaan, merajalelanya korupsi, penegakan hukum yang lemah, dan tentu saja musibah-musibah yang melanda bangsa ini, semuanya tidak lepas dari kurangnya pemahaman umat manusia untuk kembali kepada Allah yang sesungguhnya. Kesadaran dalam memahami ajaran akhlak tasawuf merupakan langkah awal untuk memperbaiki diri (Muhasabah) atas segala tindakan kita yang melenceng dari nilai-nilai keislaman. Tindakan kita yang  keluar dari ajaran akhlak tasawuf, semestinya dipikirkan ulang agar kita tidak terjebak dengan maraknya kapitalisme dan hedonisme yang menjangkit ke seluruh elemen bangsa. Kita mesti melakukan gerakan-gerakan progresif untuk meng-counter paham-paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral bangsa kita, salah satunya dengan mengamalkan ajaran akhlak tasawuf dalam kehidupan nyata.
Akhlak adalah dimensi yang berkaitan lansung dengan jalan spiritual atau tasawuf. Keduanya tidak bisa dipisahkan dalam kerangka menuju peningkatan spiritual. Akhlak dipahami sebagai konsep moral dalam islam dan dijadikan landasan dalam melakukan setiap tindakan kita. Sementara tasawuf dipahami sebagai ilmu tentang filsafat hidup; ilmu tentang bagaimana mengelola hati agara menjadi baik. Maka sangat jelas, bahwa hubungan akhlak dan tasawuf sangat erat, terutama yang terkait dengan akhalak bathini, semisal ihkalas dalam beribadah, tawakal, tawadhu, sabar, dan lain sebagainya dalam upaya medekatkan diri kepada Allah Swt.
Pembentukan akhlak berperan penting dalam membentuk karaker bangsa, yang meliputi taubat, muhasabah, ikhlas, ridha, zuhud, cinta Allah dan Rasul, dan lain sebagainya. Pembentukan akhlak menjadikan seseorang menuju jalan spiritual, sangat tepat dan layak setiap harinya. Mengingat kompleksitas persoalan saat ini telah merongrong nilai-nilai moral umat manusia, berkaitan dengan problem kebangsaan yang melanda bangsa ini.
Di zaman kehidupan modern ini akhlak tasawuf merupakan solusi tepat dalam mengatasi krisis-krisis akibat moderenisasi untuk melepaskan dahaga dan memperoleh kesegaran dalam mencari Tuhan. Tujuan akhir dari ajaran tasawuf adalah  untuk mendekatkan diri seorang hamba kepada Allah sebagai Khaliqnya melalui riyadhah atau melelui maqamat-maqamat tertentu.
Apabila seseorang mengalami kebingungan, kebimbagan, dan kehampaan dalam mengarungi bahtera kehidupan ini karena menghadapi berbagai permasalahan, maka sebaiknya segara kembali kepada agama sesegera mungkin, insyaallah agama selalu memberikan solusi terbaik untuk umatnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar