Kamis, 10 Desember 2015

kuliah filsafat 7



Perkuliahan Filsafat
Dalam pertemuan kali ini masih melanjutkan pembahasan mengenai perkembangan pemikiran filsafat barat. Pada pembahasan keli ini sampai pada Zaman modrn.
·         ZAMAN MODERN (17-19M)
Filsafat Barat modern kelahirannya disahului oleh periode renaisans dan dimantangkan oleh gerakan Aufklaerun di abad ke 18 itu. Dalam zaman ini ada dua hal yang sangat penting yaitu. Pertama semakin berkurangnya kekuasaan gereja. Kedua semakin bertambahnya kekuasaan ilmu pengetahuan.
Pengaruh gerakan Renaisans dan Aufklaerung telah menyebabkan peradaban dan kebudayaan barat modern berkembang dengan pesat dan demakin heba dari pengaruh otoritas dogme-dogma dereja.
Filsafat barat modern memiliki corak yang berbeda dengan periode filsafat Abad pertengahan. Di Abad pertengahan di pengaruhi otoritas kekuasaan politik dan ilmu pengetahuan. Sedangkan pada filsafat modern otoritas kekuasaan itu terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri.
Sebagai ahli waris zaman renaisans, filsafat zaman modern itu bercorak Antroposentris yang artinya manusia menjadi pusat perhatian penyelidikan filsafat. Wacana filsafat yang menjadi topik utama pada zaman modern kususnya dalam abad ke-17 adalah persoalan epistemologi. Pertanyaan pokok dalam epistemologi adalah bagaimana manusia memperoleh pengetahuan dan apakah sarana yang paling memadai untuk mencapai pengetahuan yang benar, serta apa yang dimaksud dengan kebenaran itu sendiri. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bercorak epistemologis ini maka dalam filsafat abad ke-17 muncul dua aliran filsafat yang memberikan jawaban yang berbeda. Kedua aliran filsafat tersebut adalah rasionalisme dan empirisme.
a.       Rasionalisme
Abad ke-17 adalah abad dimulainya pemikiran-pemikiran kefilsafatan dalam artian yang sebenarnya. Semakin lama manusia semakin menaruh kepercayaannya yang besar terhadap kemampuan akal. Sehingga tampaklah keyakinan bahwa dengan kemampuan akal itu pasti dapat diterangkan segala macam persoalan, dapat dipahami segala macam persoalan, dan dapat dipecahkannya segala macam masalah kemanuasiaan.
Akibad dari keyakinan yang berlabih derhadap kemampuan akal tersebut, terjadi perang terhadap mereka yang alas menggunakan akalnya, terhadapkepercayaan yang bersifat dogmatis seperti yang terjadi pada abad pertengahan, terhadap tata-susila yang bersifat tradisi, terhadap apa aja yang tidak masuk akal, dan terhadap keyakinan-keyakinan dan anggapan-anggapan yang tisak masuk akal.
Metode yang diterapkan oleh para filsuf rasionalisme ialah metode deduktif, seperti yang berlaku padailmu pasti.
Tokoh penting yang dikenal dalam aliran filsafat rasionalisme adalah Rene descartes (1598-1650) yang juga adalah pendiri filsafat modern. Metode Descartes bukan saja sebagai metode penelitian ilmiah, ataupun penelitian filsafat, melainkan sebagai metode penelitian rasional mana saja, sebab akal budi manusia selalu sama.
b.      Empirisme
Empirisme merupakan kebalikan dari rasionalisme.  Empirisme menentang pendapat para penganut rasionalisme yang berdasarkan atas kepastian-kepastian yang bersifat a priori. Namun menurut penganut empirisme metode ilmu pengetahuan ini bukanlah bersifat a priori tetapi       a posteriori yakni metode yang berdasarkan atas hal-hal yang datang atau terjadinya atau adanya kemudian.
Bagi enganut empirisme sumber pengetahuan yang menandai itu adalah pengalaman, yakni pengalaman lahir yang menyangkut dunia dan pengalaman batin yang menyangkut pribadi manusia.
Aliran empirisme pertama kali berkembang di Inggris pada abad ke-15 dengan Francis Bcon sebagai pelopornya. Bacon memberikan sejumlah petunjuk agar seorang ilmuan berhati-hati terdapat idola-idolanya Yaitu: (1) Idola Tribus yakni menarik kesimpulan secara terburu-buru. (2) Idola Specus yakni menarik kesimpulan sesuai dengan seleranya. (3) Idola Fori yakni menarik kesimpulan berdasarkan pendapat orang banyak. (4) Idola Theatri yakni menarik kesimpulan berdasarkan ilmuan sebelumnya.
itulah materi yang disampaikan oleh dosen pada pertemuan kali ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar